bahasa daerah terancam punah

718 Bahasa Daerah di Indonesia, 400 Diantaranya Terancam Punah, Kok Bisa?

Kalian tahu tidak, selain menjadi peringkat 2 sebagai Negara yang memiliki bahasa terbanyak oleh Ethnologue: Languages of the world, Indonesia juga menduduki tempat pertama sebagai negara dengan banyak penduduk yang bisa menguasai setidaknya 3 bahasa atau bisa disebut sebagai negara trilingual terbesar di dunia. Data ini adalah hasil dari riset oleh Swiftkey pada tahun 2015. Hal ini tidak lantas lepas dari peran bahasa daerah, karena menurut riset tersebut, sekiranya ada

senam poco-poco

Poco-poco : Berawal dari lagu hingga menjadi senam yang mendunia

Mendengar kata poco-poco pasti sudah tidak terdengar asing lagi bagi kalian. Tari yang sempat mendunia bahkan sempat ditarikan oleh puluhan ribu peserta dalam rangka menyambut ASEAN GAMES 2018 lalu merupakan salah satu tarian daerah khas Maluku. Poco-poco sendiri termasuk dalam jenis senam irama, tak heran jika hampir seluruh sekolah pernah melakukan senam poco-poco bersama. Kalian penasaran gak sih kenapa tarian poco-poco dijadikan gerakan senam? Biar gak penasaran lagi, yuk baca

Kesenian Madihin, Puisi Khas Rakyat Banjar

Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan di dalamnya. Setiap pulaunya pasti memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi daya tarik tersendiri bagi turis lokal hingga mancanegara. Bergeser naik sedikit dari Pulau Jawa, maka kita akan sampai di Provinsi Kalimantan Selatan. Kalian tahu gak? Ada yang spesial nih dari Provinsi Kalimantan Selatan! Masih menyangkut kebudayaan, Kalimantan Selatan memiliki pertunjukkan yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Pertunjukkan tersebut bertajuk Madihin. Wah,

Sumpah Pemuda

GooYoobs Indonesia Merangkul Pemuda Indonesia untuk Mengobarkan Semangat Sumpah Pemuda melalui Pelestarian Budaya Batik

GooYoobs Indonesia (Perkumpulan Muda-Mudi Pecinta Budaya dari Sabang sampai Merauke) sukses mengadakan Kontes Foto Batik yang diadakan sejak tanggal 2-28 Oktober 2021. Kompetisi ini merupakan ajang para peserta untuk mengunggah foto kreativitas mereka dalam menggunakan batik melalui platform Instagram sebagai salah satu perwujudan dari semangat Sumpah Pemuda, yakni bangga dengan budaya Indonesia khususnya Batik. Kontes ini dibuka pada tanggal 2 Oktober 2021, dilanjutkan dengan pengunggahan foto peserta melalui platform Instagram

GooYoobs Indonesia Berjuang untuk Memerdekakan Indonesia dari Covid-19 dengan Menggunakan Jamu dan Rempah Lokal

GooYoobs Indonesia (Perkumpulan muda-mudi pecinta budaya dari Sabang sampai Merauke) sukses mengadakan Kompetisi Akbar Pesona Jamu dan Rempah Indonesia dengan tema Indonesia Merdeka dari Covid-19 yang diadakan selama lebih dari sebulan (12 Agustus-24 September 2021). Kompetisi ini merupakan ajang para peserta untuk membuat video racikan/ramuan jamu dengan menggunakan rempah tradisional guna sebagai minuman penguat imun tubuh untuk melawan Covid-19.Kompetisi ini dibuka pada tanggal 12 Agustus 2021 dengan webinar berjudul “Kreasi

Masyarakat Indonesia Negara Multilingual Terbesar di Dunia, Apa Peran Kita?

Kamu patut berbangga dengan Indonesia, kenapa? Karena kita memiliki Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahasa. Setidaknya ada 718 bahasa daerah yang telah divalidasi oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 1991 hingga 2019. Beragam bahasa yang ada tidak menyulitkan kita dalam berkomunikasi karena kita punya bahasa pemersatu. Ya, apa lagi kalau bukan Bahasa Indonesia! Bagaimana Bahasa Indonesia bisa terbentuk? Bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan ragam bahasa

Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah

Bahasa daerah merupakan satu diantara identitas diri suatu bangsa. Menurut Ethnologue Language of the World, Indonesia merupakan negara kedua di dunia yang memiliki bahasa daerah terbanyak, setelah Papua Nugini. Menurut laporan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) saat ini ada 718 bahasa ibu (daerah) yang sudah teridentifikasi di Indonesia. Dilansir dari edukasi.kompas.com, Ketua Badan Bahasa, Prof Dr Dadang Sunendar, M.Hum menyebutkan bahwa sebagai negara

Rumah Lontiok Melawan Punah

Bangunan panggung berbahan kayu berdiri kokoh di Dusun Pulau Belimbing, Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Di sisi luar bangunan terdapat beberapa ukiran bermotif tumbuh-tumbuhan dan binatang. Bangunan ini berfungsi sebagai rumah tinggal. Syarkawi, sang empunya rumah, sudah tinggal di sana sejak sekitar tahun 70an. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya sebagai rumah lontiok, rumah adat Kampar. Lontiok sendiri dalam bahasa kampar berarti lentik. Jika diperhatikan secara seksama, penyebutan ini