Kedatangan

Kedatangan tim founder dilokasi pengabdian disambut langsung oleh kepala desa Blederan dan istri. Tim founder yang diwakili oleh Naufal Kurniawan, S.Ag., M.Ag. selaku sekretaris umum dan Wily Julitawaty, S.Si., M.Si. selaku bendahara umum GooYoobs Budaya Indonesia mengatakan rasa kekeluargaan terasa sejak awal kedatangan (04/07/2022).
Opening Kegiatan

Kegiatan Jejak Peradaban Kejayaan Nusantara di mulai pada tanggal 05 Juli 2022 secara resmi dibuka oleh ketua panitia Muhammad Junaedi, M.Kes. dalam sambutannya menyampaikan tujuan dan harapan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dapat menjadi sumbangsih bagi kebudayaan nusantara melalui pengabdian yang bersifat penelusuran dan dokumentasi kebudayaan daerah yang menjadi ciri khas Wonosobo, khususnya desa Blederan. Jun berharap keterlibatan pemuda yang datang dari seluruh pelosok negeri ke lokasi pengbadian merupakan bentuk wujud cinta terhadap multi budaya yang ada di nusantara, selama beberapa hari dilokasi diharapkan peserta dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin menelusuri peradaban kejayaan nusantara yang masih tertinggal di Wonosbo secara filosopis budaya dan bidang lain yang ingin di gali. Tak lupa dalam sambutannya beribu ucapan terimakasih juga disampaikan kepada H. M. Muttaqin selaku kepala desa Blederan yang telah menyambut dengan penuh hangat dan kekeluargaan.

H. M. Muttaqin selaku kepala desa Blederan dalam sambutan ucapan selamat datang kepada tim Gooyoobs Budaya Indoensia, dan peserta JPKN #2 atas kedatangannya didesa penuh cinta, udara dingin namun penuh kehangatan, beliau berharap kedatangan peserta JPKN #2 ini menjadi sebuah wasilah keilmuan dan memanfaatkan waktu yang ada untuk menggali apa yang menjadi tujuan kedatangan ke desa, sebaik mungkin akan difasilitasi keperluan dalam menjalankan program pengbadian.


Dalam rangkain sambutan oleh perangkat desa, Ibu Ida Indriawati selaku sekretaris desa Blederan memperkenalkan desa, letak strategis dan potensi desa yang dapat digali oleh peserta JPKN 2 yang dapat menjadi daya tarik wisata dan perekonomian serta budaya. Dalam penyampainnya, desa blederan telah menjadi desa mandiri.



Kegiatan I Pertanian dan UMKM
a. Hidroponik (Kampung sayur sehat)
Penanaman sayur melalui sistem tanam hidroponik dilakukan masyarakat disetiap perkarangan rumah sebagai langkah jitu dalam mengantisipasi kenaikan harga pangan dan menekan pengeluaran keuangan rumah tangga. Sebelum penanaman sayur hidroponik dilakukan, setiap ibu rumah tangga mengeluarkan setidaknya Rp. 3000/hari untuk dapat menghidangkan makanan bagi keluarganya, dengan jumlah masyarakat desa Blederan yang mencapai 900 kepala rumah tangga menjadi pengeluaran yang cukup tinggi setiap harinya. Sehingga, melalui ide kreatif dari perangkat desa yang terus memberikan edukasi dan semangat kepada masyarakat menyepakati bahwa setiap rumah tangga dapat menjadi penyuplai sayuran untuk diri sendiri melalui pemanfaatan perkarangan rumah melalui penanaman sayur dengan metode hidroponik. Beberapa jenis sayur-sayuran yang bisa kita jumpai diperkarangan warga diantaranya sawi putih, sawi bentol, kubis, caisim, kangkung, selada, loncang, lobor capung, kucai, seledrei, terong, cabai, timun, jahe, kunyit, kencur, jeruk purut. Hingga sampai saat ini, berkat kegigihan dan konsinstensinya, masyarakat bukan hanya dapat menjadi penyuplai sayuran untuk kebutuhan pokok bagi dirinya sendiri dan keluarga namun telah memiliki konsumen tetap yaitu staf pemerintahan di kecamatan dan kabupaten yang rutin dikirimkan setiap seminggu sekali berkat kerjasama pemerintah desa, sehingga kebermanfaatan bagi masyarakat desa sangat dirasakan karena dapat memabantu meningkatkan perekonomian warga.




b. Home Industri
1. Carica Dieng

Carica yang merupakan buah pepaya yang tumbuh didataran pegunungan dieng menjadi salah satu produk UMKM masyarakat. Jenis carica yang hanya tumbuh di 3 tempat di dunia, Indonesia (pegunungan dieng), Rusia, dan Argentina ini mempunyai ukuran yang tidak terlalu besar, berbentuk bulat, dan rasa yang khas dikemas dalam bentuk cup dan menjadi oleh-oleh khas wonosobo.
2. Opak Ketan


Opak ketan atau yang dikenal dengan dengan opak angin oleh masyarakat lokal wonosobo terbuat dari tepung ketan, dalam proses pembuatannya opak ini tidak digoreng melainkan dibakar diatas bara, saat dibakar yang dari tepung ketan bentuknya tidak berubah tetap pipih berwarna kecoklatan dan renyah. Biasanya opak ketan ini tidak pernah ketinggalan untuk disuguhkan dalam syukuran-syukuran yang diadakan masyarakat desa dan dalam penyambutan tamu, karena ini termasuk ubo rampe jajan pasar yang harus ada sebagai pelengkap nasi tumpeng dan ingkung. Rasanya legit dan wangi dari aroma kelapa bakar membuat makanan ini punya rasa yang khas dan masih disukai dan dicari orang hingga saat ini.
3. Geblek


Geblek merupakan makanan khas wonosobo yang juga masyarakat blederan buat dan sering disuguhkan dalam kepada tamu atau acara syukuran. Geblek ini terbuat dari tepung pati yang dicampur dengan daun kucai, mempunyai tekstur yang cenderung alot dan berwarna putih.
4. Nasi Megono


Nasi bagi masyarakat Wonosobo disebut dengan sego, sehingga makanan yang terdiri atas nasi, sayuran dan ikan teri ini memiliki nama lain Sego Megono. Disebut juga sego reged karena penampilan kuliner khas Wonosobo yang terlihat kotor. Sayuran biasanya diiris kecil-kecil untuk kemudian ditaburkan di atas ikan teri. Disajikan dengan tempe kemul akan lebih nikmat.
Kegiatan II Penulusuran Jejak Kebudayaan
- Festivasl Pemotongan Rambut Gembel
- Tari Lengger
Kegiatan III Kunjungan Lembaga Pendidikan STAI Tanbihul Ghofilin Banjarnegara

Founder Gooyoobs Budaya Indonesia ditemani kepal desa Blederan bapak H. M. Muttaqin melakukan kunjungan ke lembaga pendidikan Banjarnegara sebagai wujud silaturahmi keilmuan dalam bidang pendidikan dan disambut baik oleh Dwi Kuswianto, M.Pd., selaku Wakil ketua 1 STAI Tanbihul Ghofilin. Dalam pertemuan tersebut bapak Dwi menyampaikan gambaran keseluruahan kondisi pendidikan di pondok pesantren Tanbihul Ghofilin yang telah mempunyai jenjang pendidikan Madrasah Ibtidaiyah hingga jenjang Starata-1. Pelibatan mahasiswa S1 Jurusan Ekonomi Syariah dalam JPKN yang diadakan oleh Gooyoobs Budaya Indonesia menjadi alasan tersendiri mengapa tim founder dan ketua pelaksana menyempatkan waktu untuk kunjungan ke lembaga pendidikan dan lingkungan pondok agar tetap menjaga silaturahmi dan keilmuan.
Kegiatan IV Pemberdayaan Sharing seasion dengan Ibu PKK

Dalam hal pengembangan dan pemberdayaan, kualitas SDM di desa Blederan sudah boleh dikatakan cukup mampu dan mandiri, terlihat dari kegiatan-kegiatan yang melibatkan banyak warga telah terlaksana dengan baik. Terbukti dengan gerakan perempuan berupa kegiatan yang di lakukan oleh ibu-ibu PKK mempunyai jadwal rutin setiap bulannya. Dalam hal ini Wily Julitawaty selaku founder penggerak mewakili GooYoobs Budaya Indonesia memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan temu bulanan ibu-ibu PKK. Wily menuturkan maksud dan tujuan Gooyoobs datang ke desa Blederan tidak lain berkat potensi desa yang unggul yang tidak menutup kemungkinan merupakan andil dari-dari dari warga terlebih lagi ibu PKK. “saya mengcungi jempol kepada ibu-ibu warga desa Blederan yang luar biasa aktif dalam menjalankan kiprah keibuan dengan baik dan mampu membantu menaikan pendapatan dengan bertani (menanam sayur hidroponik), usaha UKM berupa home industri (opak ketan, dll) ungkapnya”.
Wily menutup sambutannya, dengan memberikan harapan – harapan dan motivasi kepada ibu PKK untuk terus mempertahankan apa yang sudah ada dan mengembangkan kemampuan agar warga semakin mandiri dan sejahtera dan dapat diwujudkan melalui keterampilan tangan seorang ibu.
Kepulangan
Kamis, 07 Juli 2022, kegiatan di desa Blederan telah usai, misi kedatangan budaya dan infomasi penggalian potensi desa telah di dokumentasikan oleh tim Gooyoobs budaya indonesia, hingga berujung dengan izin dari kepala desa Blederan mengizinkan untuk meninggalkan desa. Dalam penyampain terkahirnya bapak muttaqin menyampaikan harapan agar tetap silaturrahmi dijaga setalah kepulangan ke rumah masing-masing. Jun (ketua pelaksana kegiatan) menyampaikan ucapak banyak terimakasih telah diterima dengan baik dan disambut dengan hangat serta permohonan maaf mewakili peserta, panitia dan mahasiswa jika ada yang kuran berkenan selama berlangsungnya JPKN di desa Blederan. Semoga apa yang Gooyoobs cari telah terdokumentasi dengan baik dan cukup mereprentasikan kebudayaan nusantara di Wonosobo khusunya desa Blederan, ungkapnya, ia juga menambahkan Gooyoobs telah mempunyai keluarga baru, keluarga yang hangat di desa Blederan.

