Jika dikupas lebih dalam lagi mengenai kebudayaan Indonesia, maka kita tak akan menemukan titik habisnya. Tiap celah yang ada dapat menimbulkan berbagai kebudayaan-kebudayaan baru, seperti lagu berikut ini. Lagu ini akan sangat membawa kita pada suasana makan di saung pada rumah makan sunda. Mungkin, sebagian dari kalian sudah sering mendengar untaian lagu yang terputar di berbagai rumah makan Sunda manapun. Nah lho, mulai penasaran kan lagu apa yang terkesan Sunda banget ini? Yuk, kita kenalan lebih jauh!
Lagu berjudul Manuk Dadali ini diciptakan oleh Sambas Mangundikarta dan mulai popular pada tahun 1960an. Dalam sejarahnya, lagu ini berhasil mencapai puncak tangga lagu-lagu baru di RRI Bandung yang pada saat itu menjadi raja dunia broadcast Jawa Barat. Manuk Dadali berarti burung garuda yang menggambarkan sosok seekor burung gagah nan perkasa sebagai simbol negara tercinta kita, Indonesia. Walau lagu ini cukup singkat namun memiliki makna yang sangat mendalam. Apabila lebih diresapi lagi tiap bait dalam lirik lagu ini, maka kita akan semakin merasakan pesan rasa cinta yang kuat terhadap bangsa dan negara. Kegagahan burung garuda juga digambarkan dalam lagu ini. Burung garuda digambarkan sebagai sosok yang besar, berani, dan kuat dalam melindungi bangsa Indonesia. Penasaran bagaimana lirik lagu dari lagu ini? Langsung aja dinyanyiin lirik berikut!
Mesat ngapung luhur jauh di awang-awang
Mébérkeun jangjangna bangun taya karingrang
Kukuna ranggoas reujeung pamatukna ngeluk
Ngepak mega bari hiberna tarik nyuruwuk
Saha anu bisa nyusul kana tandangna
Gandang jeung perténtang taya bandingannana
Dipikagimir dipikasérab ku sasama
Taya karempan kasieun lébér wawanénna
Manuk dadali manuk panggagahna
Perlambang sakti Indonesia Jaya
Manuk dadali pangkakoncarana
Resep ngahiji rukun sakabéhna
Hirup sauyunan tara pahiri-hiri
Silih pikanyaah teu inggis béla pati
Manuk dadali ngandung siloka sinatria
Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia
Tiap bait dalam lagu tersebut menyiratkan makna yang cukup menggambarkan jiwa nasionalisme. Pada lirik “Meberkeun janjangna wangun taya karingrang” di bait pertama menyiratkan makna jika burung garusa memiliki karakter yang pemberani. Lalu, pada lirik “Dipikagimir dipikaserab ku sasama” di bait kedua menyiratka makna burung garuda memiliki krakater yang tegas dan dihormati serta disayangi. Pada bait ketiga, lirik “resep ngahiji rukun sakabehna” memiliki makna bangsa yang Bersatu dan hidup damai berdampingan. Pada bait terakhir, yakni bait keempar bermakna gurung garuda merupakan perlambangan bangsa Indonesia. Hendaknya kita sebagai warganya dapat mewujudkan nilai-nilai dan karakter yang dibawa oleh burung garuda tersebut ke dalam diri kita masing-masing. Wah, maknanya cukup mendalam, ya, temen-temen!
Manuk Dadali pun bukan hanya sekedar lagu dalam bentuk audio yang dapat diperdengarkan. Namun, sudah dikombinasikan dengan tarian dengan nama tarian Manuk Dadali. Tari kreasi ini biasanya ditampilkan dengan iringan lagu manuk dadali dan alat musik dari Jawa Barat. Dalam perkembangannya, lagu ini pun sudah mencapai kancah internasional. Belum lama ini, lagu manuk dadali dinyanyikan oleh salah satu warga negara Afrika bernama Juma David. Video nyanyian tersebut pun sampai diunggah oleh kedutaan besar republik Indonesia. Hal ini pun dapat menjadi kebanggan kita karena lagi-lagi kebudayaan Indonesia mampu mencapai kancah internasional.
Gimana nih temen-temen? Sangat menarik ya kisah dan untaian makna dari lirik lagu manuk dadali ini. Lagu ini pun tak pernah lekang oleh zaman karena hingga kini masih sering dimainkan di beberapa tempat. Kini, tugas kita sebagai penerus bangsa agar dapat menjaganya tetap lestari hingga dapat menjadi warisan bagi cucu kita nanti!
Sumber Gambar : Ramadhani Rafid on Unsplash