Penulis: Ratna Azzahra
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keragaman ras, suku, budaya, agama dan bahasa. Banyaknya kepulauan di Indonesia yang berada terpisah-pisah, membuat hubungan antara masyarakat satu pulau dengan pulau lainnya terbatas sehingga masyarakat dahulu fokus dengan mengembangkan budaya mereka masing-masing. Itulah salah satu faktor kenapa Indonesia memiliki banyak suku, dengan budaya dan bahasa yang beragam.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa lokal atau bahasa ibu masing-masing. Apa yang dimaksud dengan bahasa Ibu? Bahasa ibu adalah bahasa yang dikenal pertama kali oleh seseorang sejak kecil melalui interaksi masyarakat sekitar dan digunakan sebagai sarana komunikasi mereka.
Dilansir dari data yang dirilis oleh Ethnologue: Languages of the world, Indonesia masuk ke dalam peringkat 2 sebagai negara yang memiliki bahasa terbanyak setelah Papua Nugini. Kok bisa ya? Memang sebanyak apa sih, bahasa yang dimiliki Indonesia sampai negara tanah air tercinta ini menempati urutan ke-2?
Jadi, berdasarkan data dari petabahasa.kemdikbud.go.id, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah. Angka ini bertambah dari beberapa tahun sebelumnya, dengan jumlah 668 bahasa. Wah, ternyata banyak sekali ya?
Dari banyaknya bahasa daerah tersebut, Provinsi Papua memimpin karena memiliki jumlah bahasa hampir setengah dari total jumlah seluruh bahasa daerah di Indonesia yaitu lebih dari 300 bahasa atau kira-kira ada 326 bahasa yang dimiliki Papua. Sedangkan yang paling sedikit ditempati oleh provinsi DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau yang masing-masing hanya memiliki 1 bahasa daerah.
Semua fakta diatas membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. Selain kaya akan sumber daya alamnnya, kaya juga keragaman suku, budaya dan bahasanya. Memiliki keragaman bahasa tentu adalah sebuah kekayaan bangsa yang patut dibanggakan. Dan sudah menjadi keharusan bagi kita semua untuk terus mempertahankan dan melestarikan bahasa dan budaya yang kita miliki. Agar budaya dan bahasa bisa terus berkembang juga tidak punah termakan zaman dan tergerus oleh arus globalisasi. Yuk, teman-teman kita pertahankan bahasa daerah masing-masing dan jangan malu untuk terus menggunakannya sebagai bentuk melestarikan dan memperkenalkan bahasa daerah kita pada khalayak.