Kamu patut berbangga dengan Indonesia, kenapa? Karena kita memiliki Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahasa.
Setidaknya ada 718 bahasa daerah yang telah divalidasi oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Pembukuan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 1991 hingga 2019.
Beragam bahasa yang ada tidak menyulitkan kita dalam berkomunikasi karena kita punya bahasa pemersatu. Ya, apa lagi kalau bukan Bahasa Indonesia!
Bagaimana Bahasa Indonesia bisa terbentuk?
Bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan ragam bahasa Melayu yang mengalami pembakuan dengan menyisipkan bahasa daerah dan beberapa kata yang diserap dari bahasa asing seperti Inggris, Cina, Arab, Portugis.
Dari asal-usulnya saja, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang multilingual.
Apa itu multilingual?
Multilingual adalah seseorang yang menggunakan banyak bahasa dalam kehidupan sehari-harinya sesuai dengan konteks dan dengan siapa dia berbicara (Damayanti, 2016:101).
Menurut penelitian dari SwiftKey, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara trilingual. Sebanyak 17,4% masyarakat Indonesia dapat menggunakan tiga bahasa. Mayoritas bisa berbahasa Indonesia, Inggris, dan Jawa.
Indonesia juga menduduki peringkat kedua sebagai negara bilingual dengan 57,3% penduduk yang mampu berkomunikasi dengan dua bahasa. Waw sungguh luar biasa!
Apa Dampak dari Multilingual?
Pada era global di saat terjadi perkembangan teknologi dan informasi, bahasa asing dirasakan sudah menjadi suatu kebutuhan. Mobilisasi masyarakat yang tinggi terlebih di kota besar membuat bahasa dan budaya mengalami perubahan akibat kontak satu sama lain.
Kehadiran bahasa Indonesia, bahasa daerah, serta bahasa asing dalam masyarakat jika tidak dicermati dengan baik maka akan menyebabkan disharmoni bahasa. Menurut Ketut Sudrama, kehadiran beragam bahasa (asing, Indonesia, dan daerah) mengindikasikan adanya interaksi antar bahasa yang muncul di permukaan sebagai (1) situasi yang saling memengaruhi, (2) poliglot, dan (3) konflik atau persaingan bahasa.
Apa Dampak Positif dari Multilingual?
Dampak positif terjadi pada saat bahasa saling memengaruhi sehingga dapat terjadi adalah mengembangkan dan menambah kekhazanahan bahasa Indonesia. Globalisasi menuntut bahasa Indonesia untuk berkembang dan menemukan istilah-istilah baru.
Namun disayangkan sekali bahwa penyerapan bahasa asing sudah terlalu bebas dan tidak memenuhi kaidah penyerapan, sehingga menimbulkan bahasa yang campur aduk. Perpaduan bahasa yang sangat sering digunakan yaitu bahasa Indonesia-daerah dan bahasa Indonesia-asing. Contohnya yaitu penggunaan bahasa Inggris yang ditambah imbuhan bahasa Indonesia, seperti mendownload, mengopy, dan mengupload.
Apa Dampak Negatif dari Multilingual?
Dampak yang paling berbahaya yaitu persaingan bahasa. Memang tak bisa dimungkiri bahwa bahasa asing merupakan suatu kebutuhan karena di era global bahasa asing merupakan jendela dunia dan sumber ilmu pengetahuan. Bahkan bagi sebagian orang menganggap bahwa bahasa asing lebih penting daripada bahasa Indonesia.
Menurut Ketut Sudrama, hal tersebut terjadi karena faktor pandangan ekonomi dan bisnis. Sebagaimana yang dikutip Sutjaja (1995:4-5) survei bahasa asing yang dilakukan dosen bahasa Inggris tahun 1970 mengungkapkan bahwa bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa asing yang paling penting bagi Bali diikuti oleh bahasa Jepang dan Jerman.
Bagaimana Cara Agar Menjaga Eksistensi Bahasa Indonesia?
Eksistensi bahasa Indonesia sendiri lebih bergantung kepada faktor penuturnya sendiri yaitu masyarakat Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia kita wajib mencintai bahasa Indonesia karena di dalamnya terdapat makna yang sangat penting, yaitu bahasa pemersatu yang telah dideklarasikan dalam Sumpah Pemuda.
Bahasa Indonesia yang telah menyatukan 250 juta warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang memiliki suku, ras, dan agama yang berbeda. Sehingga dengan makna yang terkandung di dalamnya, kita sebagai bangsa Indonesia harus menanamkan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia yang tidak kalah dengan bahasa asing.
Bagi generasi muda sudah menjadi suatu kewajiban untuk melindungi bahasa untuk mewariskan ke generasi selanjutnya. Maka selain mempelajari bahasa daerah dan bahasa Indonesia maka diharapkan mereka membentuk lingkungan bahasa yang baik dan benar.
Media massa merupakan lingkungan bahasa yang memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat khususnya generasi muda. Maka dari itu, pembinaan bahasa Indonesia di media massa sangat diperlukan untuk meluruskan kaidah bahasa yang baik dan benar.
Peran pemerintah juga dirasa sangat penting untuk memperbaharui bahasa yang terus berkembang. Peran bahasa sangatlah penting bagi bangsa ini karena berfungsi sebagai wadah untuk berpikir modern serta sebagai media pendukung untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Selain itu pula pemerintah mempertahankan bahasa dengan menegur beberapa perusahaan yang papan namanya telah mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Menurut Kompasiana, hal tersebut pernah dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta yang bekerja sama dengan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Contoh perusahaan yang mengganti namanya yaitu “Pondok Indah Mall” dan “Mestika Bank” menjadi “Mal Pondok Indah” dan “Bank Mestika”. (ASSP)
Banyak hal yang dapat kita pelajari di dalam artikel ini. Artikel ini membantu mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan bahasa. Oleh karena itu kita sebagai generasi penerus bangsa memiliki kewajiban untuk tetap melestarikan bahasa daerah yang kita miliki.
Makasih ya atas feedbacknya 🙂
kalau ingin melihat sumber kepustakaannya di mana ya ka?